Selasa, 19 Mei 2015

Apa Yang Telah Kita Korbankan???

Bismillah walhamdulillah,
      
         Kita harus menyadari bahwa kita belum siap untuk membuang kebiasaan merokok. Jelas-jelas sekarang, orang-orang berdebat apakah merokok itu Makruh atau Haram. Saudara/i ku jangan bodohi diri kalian sendiri. Apakah merokok itu berbahaya atau tidak? Jawabannya adalah , Ya Berbahaya. Disetiap bungkus rokok tertulis "Rokok Dapat Membunuh" dan menjual rokok tanpa menuliskan "Rokok Dapat Membunuh" adalah tindakan ilegal. Ketika peraturannya keluar bahwa tidak diizinkan menjual rokok kecuali menulis "Rokok Dapat Membunuh" atau "Rokok Berbahaya" disertai dengan gambar-gambar horornya yang terdapat di bungkusnya. Dalam hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Artinya : Mereka menanyakan kepadamu, ‘Apakah yang dihalalkan bagi mereka’ Katakanlah, ‘Dihalalkan bagimu yang baik-baik” [Al-Maidah : 4]

       Semua perusahaan tembakau langsung menandatanganinya dan setuju dan mereka berkata, "Kami akan menuliskan besar-besar". Kenapa? Karena mereka begitu percaya diri dengan produk mereka, bahwa tidak peduli berapa kali kami memberitahu orang-orang "Kau Akan Mati", mereka berkata, "Tidak masalah, aku akan tetap menghisapnya." Mereka begitu percaya diri dengan produk mereka. Mereka memberitahumu saudara/i ku "Kau Akan Sekarat". Kalian tidak menganggap mereka pembohong. Kalian berkata, "Tidak masalah, aku akan menganggapnya sebuah fakta."

          Tapi kita sebagai Muslim, kita melihat mereka menulis "Merokok Membunuh" tapi kita berkata "Tidak Masalah". Mereka begitu percaya diri sampai kita sudah dikuasai mereka. Itulah kenyataannya, mereka menguasai kita. Mereka tidak peduli, meskipun mereka menulis "Merokok 5 Batang Dapat Langsung Membunuhmu." Kalau begitu, "Aku Merokok 4 Setengah Batang."
Semoga Allah menjaga kita semua, aamin.

      Kita tidak dapat membuang sebatang rokok. Berapa banyak diantara kita yang siap membuangnya? Ingatlah saudara/i para Syuhada dan Mujahidin telah rela mati untuk kalian. Itulah mengapa Islam tetap hidup sampai sekarang. Hamzah bin Abdul Muttalib Radhiyallahu 'Anhu terbunuh demi kalian, tapi kalian tidak bisa membuang sebatang rokok saja. Allahu Akbar!!!

          Mus'ab ibn Umair Radhiyallahu 'Anhu terbunuh demi kalian, tapi kalian tidak bisa menutupi rambut kalian saudari-saudariku. Jika mereka tidak berperang. Bagaimana keadaan kita di masa sekarang? Mereka berkata berkata, "Ya Allah, kami siap mengorbankan nyawa kami." Itulah mengapa Islam sampai kepada kita, tapi kau berkata "Aku tidak dapat berhenti berzina." Mereka mengorbankan nyawa mereka, dan tidak ada seorang pun yang meminta kalian mengorbankan nyawa. 

        Allah Ta'ala hanya meminta satu hal "Buang kebiasaan buruk kalian dan mendekatlah Kepada-Ku." Mereka mengorbankan nyawa untuk kalian. Demi Allah, mereka gugur, mereka dibunuh dengan kejam untuk kalian. Dan kau berkata, "Aku tidak dapat berhenti melihat Pornografi", "Aku tidak dapat menutupi diriku untuk Allah" dan kemudian mengatakan "Tidak, Aku bahagia menjadi umat dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam." Ini adalah pertanyaan paling penting yang kau tanyakan pada diri sendiri. Tidak ada yang memintamu mati sekarang.

       Allah Ta'ala memintamu untuk menyembah-Nya, untuk menyembah diri-Nya saja, mempraktekkan Agama-Nya, menyampaikan kepada orang lain, berbaik hati kepada orang lain, jujur dan dapat dipercaya. Ketika kalian menyebut atau mengingat nama salah seorang dari para sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, katakan pada diri sendiri "Mereka ini (Radhiyallahu 'Anhuma Jami'an) telah mati syahid karena diriku. Agama telah sampai kepadaku dimasa sekarang. Apa yang kulakukan? Aku bahkan tidak bisa berkorban untuk Allah Ta'ala dan masih malu/enggan menjalankan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. :( :( :(





Minggu, 03 Mei 2015

Kebaikan 2 Kekuatan; Ilmu dan Pengamalan

Bismillah, walhamdulillah


Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Ashr:
 
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya    mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Imam Syafi'i rahimahullah berkata, 
"Jika seluruh manusia memikirkan surat Al-Ashr ini, maka surat tersebut sudah cukup untuk mereka."
Penjelasan surat diatas, bahwa sifat mulia itu ada 4, dan dengan memiliki keempat sifat tersebut seseorang mendapatkan puncak kesempurnaan. Keempat sifat tersebut adalah;

1. Mengetahui kebenaran.
2. Mengamalkannya.
3. Mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya.
4. Bersabar pada saat mempelajarinya, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain. 

     Allah Ta'ala menyebutkan keempat sifat tersebut di dalam surat Al-Ashr. Pada surat tersebut, Allah Ta'ala bersumpah dengan masa, bahwa semua manusia berada dalam kerugian kecuali orang yang beriman dan beramal shalih yaitu orang yang mengetahui kebenaran dan membenarkannya. Ini tingkatan pertama.

     Tingkatan kedua, yaitu orang yang beramal shalih yaitu orang yang mengamalkan kebenaran yang mereka ketahui.

     Tingkatan ketiga, yaitu orang yang saling menasihati dalam kebenaran yaitu kelompok yang saling menasihati untuk mempelajari kebenaran tersebut.

    Tingkatan keempat, orang yang saling menasihati dengan kesabaran, yaitu orang yang bersabar terhadap kebenaran dan saling menasihati untuk bersabar dan tegar terhadap kebenaran.

Inilah puncak kesempurnaan. 

    Sesungguhnya kesempurnaan itu hendaklah seseorang mampu mencapai kesempurnaan untuk dirinya dan mampu menyempurnakan orang lain. Kesempurnaan dirinya adalah dengan memperbaiki kedua kekuatan; Kekuatan Ilmu dan Kekuatan Pengamalan.

     Kekuatan ilmu adalah dengan beriman dan kekuatan pengamalan adalah dengan mengerjakan amal shalih, menyempurnakan orang lain, mengajarkannya kepadanya, bersabar terhadapnya dan menasihatinya bersabar terhadap Ilmu dan Pengamalannya.