Bismillah walhamdulillah,
Kita diyakinkan bahwa Allah Yang
Mahabijaksana menciptakan setiap peristiwa dalam rangka menyempurnakan sebuah
rencana. Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa hanya Allahlah yang mengetahui
peristiwa-peristiwa yang baik dan yang buruk. Ini disebabkan kebijaksanaan Allah
tidaklah terbatas, sedangkan pengetahuan manusia terbatas. Manusia hanya bisa
melihat tampilan luar suatu peristiwa dan hanya mampu bersandar pada penglihatan
yang terbatas dalam menilainya. Informasi dan pemahaman mereka yang tidak
mencukupi-dalam beberapa kasus-dapat membuat mereka tidak menyukai sesuatu,
padahal itu baik untuknya, dan mereka bisa saja mencintai sesuatu, padahal itu
merupakan sebuah keburukan. Untuk dapat melihat kebaikan itu, seorang mukmin
harus menyerahkan rasa percayanya kepada kebijaksanaan Allah yang tak terbatas
dan percaya bahwa ada kebaikan dalam segala hal yang terjadi. Allah
berfirman,
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (al-Baqarah: 216)
Di sinilah, Allah mengatakan kepada kita bahwa suatu peristiwa yang
dianggap baik oleh seseorang dapat mengakibatkan kekecewaan, baik di dunia ini
maupun di akhirat. Begitu juga sesuatu yang ingin benar-benar dihindarkan karena
diyakini merugikan-mungkin dapat menyebabkan kebahagiaan dan kedamaian baginya.
Nilai hakiki peristiwa apa pun adalah pengetahuan mutlak Allah. Segala hal,
apakah rupa yang buruk ataukah rupawan, ada sesuai kehendak Allah. Kita hanya
menjalani apa yang Allah inginkan untuk kita. Allah mengingatkan kita tentang
hal ini,
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka
tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki
kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Yunus: 107)
Maka dari itu, apa pun yang kita alami dalam kehidupan ini, apakah
itu terlihat baik ataupun buruk, semuanya adalah baik karena hal itu merupakan
sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, zat yang menetapkan akibat suatu peristiwa bukanlah
seorang manusia yang terbatas oleh ruang dan waktu, melainkan Allah, Zat yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, Yang menciptakan manusia, juga ruang dan
waktu.
Wallahu a'lam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar