Bismillah Walhamdulillah,
Saudara dan saudariku yang dirahmati Allah Ta’ala jika kita merasa
pesimis karna tidak bisa atau tidak mengetahui tentang Alqur’an dan
Sunnah atau bagaimana cara membaca Alqur’an jangan malu untuk memulainya
dan ketika seseorang datang kepadamu di mesjid atau datang secara
pribadi dan mengatakan saya ini seorang insinyur atau doktor tapi sama
sekali tidak tahu tentang Alqur’an saya tidak bisa membacanya terakhir
saya membacanya pada usia 10 tahun. Jangan marah padanya dan mengatakan
“Astagfirullah”.
Allah Ta’ala berfirman : Andaikata engkau itu
berakhlak jelek serta keras hati, sesungguhnya orang-orang itu samua
lari dari sekelilingmu." (Q.S Ali-Imran : 159)
Ingat saudara/i ku
mereka datang kepadamu hormati dia, bisa jadi Allah Ta’ala melihat
mereka sebagai orang yang lebih baik/berharga dibanding apa yang sudah
kita lakukan selama ini. Mereka hijrah ke Allah Ta’ala dan melangkahkan
kakinya dengan bangga mereka itu terpelajar dalam bidangnya tetapi
mereka mengakui ketidaktahuan mereka di depan orang lain. Itu adalah
kerendahan hati di depan Allah Ta’ala dan Allah Ta’ala mencintai itu.
Maka kita harus menghormatinya, kita harus undang/ajak mereka dan buat
mereka merasa disambut.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda : “Sesungguhnya tidaklah sifat
lemah lembut ada pada suatu tindakan kecuali ia pasti akan membuat
tindakan itu indah, dan tidaklah sifat lemah lembut dicabut dari pada
suatu tindakan kecuali ia pasti akan membuat tindakan itu cacat.” (HR.
Muslim)
Inilah yang harus kita lakukan, dan perlu diingat bahwa kita
ummat muslim tidak semua hebat dalam membaca Alqur’an, tidak semua kita
mengetahui makna dari Alqur’an, bagaimana menafsirkan atau menghafalnya.
Jadi jangan berikan respon negatif terhadap mereka yg tidak
melaksanakan sholat 5 waktu, pedulilah terhadap mereka karna jika tidak
maka kita tidak akan pernah membawa mereka pada pengetahuan tentang
agama Islam. Kita belum bisa dikatakan sebagai muslim jika kita tidak
memperhatikan atau peduli terhadap mereka. Perlu kita ketahui sikap
sikap sebagai berikut:
Sikap Mengalihkan Perhatian Dari Jalan Maksiat
Ketika
mendengar salah satu sahabat kita berniat ingin ke bioskop atau
diskotik lalu kita hanya mengatakan astagfirullah tanpa ada tindakan
pencegahan padahal sebenarnya kita bisa saja mengalihkan niat mereka
untuk pergi dengan cara mengajak mereka bermain futsal atau traktir dia
makan martabak, masih banyak hal hal positif yang bisa kita lakukan
untuk mencegah mereka ke jalan maksiat.
Al Imam Ibnu Qutaibah
rahimahullah berkata: “Hanyalah kebatilan itu menjadi kuat dengan dia
itu didiamkan.” (“Al Ikhtilaf Fil Lafzh”/karya beliau/sebagaimana dalam
kitab “Ash Showarif ‘Anil Haqq”/Hamd bin Ibrohim Al ‘Utsman/hal.
140/Darul Imam Ahmad).
Kita juga mestinya tidak menampakkan wajah
marah kita terhadap umat muslim yang tidak sholat berjama’ah di mesjid,
mereka itu saudara muslim kita mereka juga hamba Allah Ta’ala. Allah
Ta’ala tidak pernah menutup pintu hidayah kepada siapapun bahkan
terhadap orang2 kafir jadi kenapa kita mahluk yang lemah ini menutup
pintu hati kita terhadap saudara/i muslim kita sendiri?
Sikap Dengan Memberikan Udzur
Kenapa
para saudari muslimah yang telah menggunakan hijab melihat dengan mata
kebencian terhadap wanita yang belum menggunakan hijab? Dia tidak
memakai hijab sebab mungkin tidak ada seorangpun yang mengajarinya, atau
mungkin dia tidak mengetahui kalo hijab itu hukumnya wajib. Barangkali
jika ada orang yang bicara padanya dengan lemah lembut memperlakukan dia
dengan baik dan menghormatinya tidak menutup kemungkinan dia bisa
berubah pikirannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: “Kalian tidak diutus kecuali hanya untuk memberikan kemudahan bukan
membuat kesulitan” (HR. Bukhari)
Maka kita sepantasnya memiliki sifat
seperti itu dan ini juga menjadi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam untuk mengajarkan Alqur’an dan Sunnah dengan penuh cinta,
bahkan bagi mereka yang benci.
Wallahu a’lam
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMahabesar Allah dengan segala firmanNya, dan mahakecil manusia dgn segala tafsirnya.
BalasHapusBarakallah...
BalasHapus